Gejala-gejala :
- Nyeri dada. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
- Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
- Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
- Palpitasi (jantung berdebar-debar)
- Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Penanganan :
1.
Memperbaiki Pola Hidup
- Menerapkan pola makan yang sehat.
- Berhenti merokok.
- Berolahraga secara teratur.
- Mengurangi konsumsi minuman keras.
2. Langkah Penanganan Medis
Memperbaiki pola hidup saja
terkadang tidak cukup untuk menangani penyakit jantung. Karena itu, dokter juga
biasanya menganjurkan penggunaan obat-obatan atau prosedur operasi untuk
mengatasi penyakit ini.
·
Statin
Obat ini berfungsi menurunkan kadar
kolesterol dalam tubuh sehingga dapat memperlambat perkembangan penyakit jantung.
Beberapa jenis statin yang sering diberikan dokter adalah simvastatin,
pravastatin dan atorvastatin.
·
Antiplatelet
Obat ini diminum untuk mencegah
penggumpalan darah yang menyebabkan serangan jantung. Jenis
antiplatelet yang umum digunakan meliputi aspirin dosis
rendah, clopidogrel, ticagrelor dan prasugrel.
·
Anti-hipertensi dan obat diabetes
Jika Anda menderita tekanan
darah tinggi dan/atau diabetes, sangat penting bagi Anda untuk
mengontrol perkembangan penyakit-penyakit ini. Pastikan obat anti-hipertensi
dan obat diabetes Anda telah sesuai dan membawa hasil yang efektif. Jika tidak,
temui dokter untuk mencari cara pengobatan yang lebih cocok. Ingatlah bahwa
pola hidup yang sehat juga berperan penting dalam penanganan kedua penyakit
ini.
Obat-obatan untuk Menangani Angina :
·
Beta-blockers
Dengan mengonsumsi obat ini, laju
denyut jantung akan berkurang dan aliran darah akan menjadi lebih lancar. Ini
berarti beban jantung akan berkurang sehingga serangan angina pun
dapat dihindari. Jenis-jenis beta-blockers meliputi atenolol, bisoprolol,
metoprolol, dan propranolol.
·
Calcium channel blockers
Calcium channel blockers (penghambat kanal kalsium)
membuat dinding pembuluh darah melebar sehingga aliran darah ke jantung pun
meningkat.
·
Obat nitrat
Cara kerja nitrat sama dengan cara
kerja calcium channel blockers. Obat nitrat berfungsi untuk
melebarkan diameter pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke
jantung dan meredakan serangan angina. Obat ini tidak hanya berbentuk tablet,
tapi juga dapat digunakan dalam bentuk semprot, gel, serta koyo. Kinerjanya
juga ada yang singkat dan panjang. Jenis yang biasa digunakan adalah gliseril
trinitrat and isosorbide mononitrate.
·
Ivabradine
Bagi pengidap penyakit jantung yang
tidak bisa mengonsumsi beta-blockers(misalnya, karena mengalami
infeksi paru-paru), obat ini sering diberikan oleh dokter.
Ivabradine mengurangi beban jantung dengan cara memperlambat laju denyutnya.
·
Nicorandil
Obat ini dapat digunakan sebagai
pengganti calcium channel blockers karena fungsinya yang sama.
Nicorandil memperlancar aliran darah ke jantung dengan cara memperlebar
diameter pembuluh darah.
·
Ranolazine
Obat ini bekerja dengan membuat otot
jantung lebih rileks, tapi tidak memengaruhi laju detak jantung atau pembuluh
darah. Karena itu, ranolazine sangat cocok digunakan untuk pengidap gagal
jantung atau orang dengan ritme jantung yang abnormal.
Penanganan
Melalui Operasi
Jika obat sudah tidak efektif untuk
mengatasi gejala-gejala angina yang Anda alami, dokter akan menganjurkan
prosedur operasi. Selain untuk angina, operasi ini juga dilakukan pada pasien
yang telah mengalami serangan jantung.
Intervensi Jantung Perkutan (PCI)
Operasi ini bertujuan untuk
memperlebar arteri jantung yang mengalami penyempitan. Prosedurnya dilakukan
dengan memasukkan cincin (stent) ke arteri jantung yang menyempit
melalui proses angiografi koroner atau kateterisasi jantung.
Bedah bypass arteri
jantung (CABG)
Prosedur operasi ini meliputi
penanaman pembuluh darah dari anggota tubuh lain untuk membuka rute baru bagi
aliran darah ke jantung sehingga suplai darah mencukupi. Penderita diabetes,
pasien lanjut usia dan yang mengalami lebih dari dua penyempitan pembuluh darah
dianjurkan untuk menjalani CABG daripada PCI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar